ANDA INGIN TAU LEBIH BANYAK TENTANG ALAT MESIN DEPOT AIR MINUM ISI ULANG...? AGAR TERHINDAR DARI PENIPUAN ADA BAIKNYA KONSULTASIKAN TERLEBIH DAHULU SEBELUM MENENTUKAN DAN MEMBELINYA KE NOMOR 081351479046 TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA.. SUKSES...
BONUS SIKAT PEMBERSIH GALON GRATIS
BONUS SIKAT PEMBERSIH GALON HANYA UNTUK PEMBELIAN PAKET ALAT HARGA 27.JT KEATAS SAJA - PAKET PALING MURAH LENGKAP DENGAN TANDON KAPASITAS 7400.LITER ADALAH PAKET HARGA 18.JT

Sabtu, 14 Mei 2011

SAAT PERTAMA KALI TERJUN KE DUNIA WIRAUSAHA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG GALON

Assalamualaikum....
salam sejahtera buat kita semua..
Ketertarikan seseorang untuk memulai atau membuka suatu jenis usaha adalah karena keuntungan yang sangat menjanjikan dari usaha tersebut, terutama bila keuntungan yang diperoleh tersebut dapat dinikmati dan aman untuk jangka waktu yang panjang, maka semakin banyak pulalah orang lain yang tertarik ingin mengikutinya dengan membuka dan memiliki usaha yang sama. Ini adalah topik yang biasa dalam dunia wirausaha.

Saya termasuk orang yang memulai keberadaan depot air minum isi ulang di daerah tempat tinggal saya yang sekarang ini, pada tahun 2002 didaerah tempat tinggal saya yang sekrang ini kira-kira sampai radius 15 km kesemua arah dari tempat usaha saya hanya ada satu isi ulang, yaitu depot air minum isi ulang gallon milik saya sendiri SILVERIA. Pada saat pertama kali saya membuka usaha tersebut banyak orang yang mentertawakan saya, mereka beranggapan “air putih saja kok dijual”, padahal masing masing rumah tangga pasti memiliki sumber air sendiri-sendiri (sumur atau pdam) “untuk memenuhi kebutuhan minum air putih saja kok harus bayar” mereka beranggapan bahwa untuk memenuhi kebutuhan minum air putih sehari hari kan cukup tinggal godok saja, lebih gampang, lebih murah dan lebih terjamin kesehatannya karena telah digodok sampai mendidih.

Ini adalah pemikiran yang teramat sederhana, bahkan yang lebih parah lagi, mereka beranggapan bahwa air minum yang ada di rumah masing masing warga tersebut ( air minum yang digodok) adalah lebih bagus, lebih aman, lebih hygienis daripada air yang saya jual, mereka malah merasa takut untuk mengkonsumsi air minum yang saya jual. Padahal pada saat itu saya sudah menghabiskan uang kurang lebih 45.juta (NOVEMBER 2002) untuk membuka usaha ini, dan pada saat awal saya mulai beroperasi respon dari masyarakat sekitar saya kok malah seperti ini. Mereka tidak membeli air saya bukan karena tidak butuh, melainkan adalah karena takut akan bahaya yang ditimbulkan bila mengkonsumsi air yang saya jual (sakit perut, mencret, pilek, batuk, dkk).

 Wah…. Cilaka, sebahagian teman teman saya bahkan sudah menganggap saya salah investasi, menghabiskan uang 45.jt hanya untuk membeli barang dan membuka suatu usaha yang tidak berarti sama sekali, itupun uang modal 45.jt yang saya gunakan lebih dari setengahnya adalah uang pinjaman dari saudara saya, hmmm….. tambah cenat cenut nih kepala…. Stress tingkat tinggi… padahal pada saat pertama kali saya memiliki ide untuk membuka usaha ini, saya telah memiliki harapan suatu saat nanti dengan optimisme yang tinggi dari uang hasil usaha ini nantinya saya akan dapat mewujudkan keinginan keinginan saya yang selama ini belum terwujud. Membuka suatu jenis usaha yang lebih besar dimana modal nantinya sudah tidak jadi masalah lagi seperti pada saat saya membuka usaha yang pertama ini. Besar harapan saya pada saat itu, saya nantinya akan lebih leluasa untuk terjun total di dunia wirausaha dengan penghasilan yang tak terbayangkan. Mimpi… Mimpi…. Mimpi….

Pada saat itu saya sudah hampir patah semangat, dimana omset penjualan saya dalam 3 bulan pertama setiap harinya tidak pernah sampai 10 galon, bahkan suatu hari pernah laku terjual cuma 1 galon. Alamak… apa pulalah yang telah kuperbuat dimasa lalu, sehingga kok begini apes sekali aku di awal awal kewirausahaanku ini. Hampirlah aku sms itu mbah yang ada di iklan tv mau menanyakan primbon-ku… pikiranku jangan jangan aku ini nggak cocok kerja di air..? Melanturlah pikiranku entah kemana mana… kacau balau… Belum lagi ditambah tagihan utang yang tiap bulannya harus aku cicil kepada saudaraku, Waduh yang namanya saudara ya saudara, tapi ternyata kalau urusan duit gak kenal saudara, 1 dan 2 bualan pertama aku tidak sanggup bayar, bulan ketiga aku masih belum sanggup bayar juga, dan mungkin karena sudah habis pulalah kesabarannya dengan janji janjiku, mulutnya pun ngomong kepadaku sudah nggak pakai rem lagi… Habislah aku dimaki maki… hampir tiap hari aku ditelepon dan ditagih terus dengan kata kata yang tidak mengenakkan sama sekali.

Terus terang pada saat itu saya sudah tidak memiliki kemampuan untuk membayar utang saya, andai kata saya membayar utang dengan ngutang ke orang lain, itu tidak akan menyelesaikan masalah, yang ada masalah akan tambah panjang dan melebar kemana mana. Pada saat itu saya dengan yakin membuat suatu keputusan bahwa inilah waktuku untuk membuktikan kemampuanku bertanggung jawab atas apa yang telah saya pilih, saya yakini, dan apa yang telah saya lakukan, saat itu yang saya miliki hanyalah barang alat depot air minum isi ualang yang mengakibatkan saya menjadi terutang. Bagaimanapun juga uang yang saya pinjam itu harus dapat saya kembalikan dengan menggunakan uang itu juga, karena saya sudah tidak memiliki apa apa lagi selain uang utangan yang sudah terlanjur menjadi satu set alat depot air minum isi ulang. Saya berusaha keras mengembalikan keyakinan pemikiran saya pada posisi awal saat saya memiliki ide untuk membuka usaha ini. Dimana pada saat itu saya memiliki kepercayaan yang sangat luar biasa, saking luar biasanya keyakinan saya pada usaha ini saat itu, saya sampai nekad meminjam uang kurang lebih 30.jt dan saya bejanji pada pemilik uang (saudara saya) mampu mengembalikan uang tersebut dalam tempo 1.thn.


Alhamdulillah…. Pada saat itu saya berhasil mereload keyakinan saya sendiri dengan banyak berfikir tentang masa lalu saya, dan mengira-ngira kemungkinan akan kondisi diri saya nantinya dihari yang kan datang, kelak saya ini mau menjadi seperti apa jika saya lari dari tanggung jawab ini? Jika saya lari dari tanggung jawab ini, dan jika saya memang ingin menjadi wirausahawan sejati, nantinya pasti akan ada lagi masalah yang jauh lebih besar daripada masalah saya saat ini. Perlahan juga saya menyadari bahwasanya dimana dan kapanpun suatu usaha yang benar benar bisa mandiri dan kokoh adalah usaha yang dibangun dengan jerih payah yang berat. Tidak ada kesuksesan yang dibangun tanpa keringat kerja keras. Saya membandingka perkataan hati saya ini dengan kenyataan apa yang saya alami pada saat itu… Apa yang telah saya perbuat untuk usaha saya ini… brilianT saya tersadar, selama ini saya belum melakukan apa apa, selama ini saya hanyalah berfikir tanpa beraksi… saya bertanya pada diri saya sendiri, dimana aksiku…? dan jika aku hanya berfikir dan berfikir terus ini tidak akan selesai.. masalah ini tidak akan pernah bergerak kearah penyelesaian tanpa aksi. Saat itu aku telah memiliki media alat, alat ini tidak akan dapat menghasilkan uang tanpa aksiku…  Denagn kembalinya keyakinan saya yang tinggi pada usaha ini seperti semula, saya yakin juga bahwa inilah titik kebangkitan saya. Optimisme saya pada saat ini bahkan mengalami perubahan yang tak terkira, berubah menjadi tidak serumit yang sebelumnya, Jauh menjadi lebih sederhana, sangat simple, jika saya mampu melewati masalah saat ini, maka saat ini pulalah kesuksesanku telah dimulai, sedangkan masalah masalah berikutnya itu hanyalah bagian dari pengembangan kesuksesanku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar